Rabu, 12 April 2017

LOMBA DAYUNG TRADISIONAL

Batang
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Lebaran 2016 akan diramaikan dengan lomba dayung tradisional yang dipusatkan di sungai Sambong tepatnya di Desa Klidang Lor Kabupaten Batang.
Menurut Karbukti (59), sesepuh dan tokoh nelayan Kabupaten Batang, lomba dayung tradisional sejak tahun 1960 sudah berjalan dan hanya diikuti nelayan setempat sebagai ajang silaturahmi, setelah lama para nelayan tidak bertemu karena kesibukan pekerjaan. Adapun lomba diselenggarakan setahun sekali, sehari usai Idul Fitri.
Pada saat itu hingga awal tahun 80an, peserta lomba tidak dipungut biaya pendaftaran. Namun seiring dengan perjalanan waktu, timbul gagasan dari para pemuda setempat untuk menyelenggarakan lomba dayungtradisional secara profesional.
“Dalam artian peserta dibuka untuk siapa saja dan tidak terbatas dari kalangan nelayan. Bagi pemenang akan mendapat piala bergilir serta uang pembinaan.Alhamdulillah, hingga sekarang peserta lomba dayung dari tahun ke tahun
makin bertambah banyak,” ungkap mantan Kepala Desa Klidang Lor tersebut.
Apayang disampaikan oleh Karbukti, dibenarkan oleh Nur Untung Slamet(55) yang juga tokoh nelayan setempat. Perkembangan lomba dayung tradisional dari tahun ke tahun peminatnya kian meningkat dan pesertanya pun banyak yang datang dari luar kota.
“Perlu diketahui,bahwa lomba dayung dari tahun 2011-2013, tiga tahun berturut-turut,dimenangkan oleh Tim Nasional “Perahu Naga” Sapurano, Cilacap,”kata dia.
Oleh karena itu, kata Nur Untung Slamet yang sehari-harinya menjabat WakilKetua DPRD Kabupaten Batang itu, pihaknya lalu mengajukan permohonank epada Pemkab Batang, dalam hal ini adalah Dinas Kebudayaan danPariwisata (Disbudpar) agar lomba dayung tradisional yang dipusatkandi Desa Klidang Lor tersebut dijadikan sebagai agenda tahunan.
Dengan dimasukkannya sebagai agenda tahunan di Pemkab Batang, katadia, maka lomba dayung tradisional di Desa Klidang Lor akanmendapatkan anggaran dari APBD.

0 ulasan:

Catat Ulasan